My time

RSS

Tutorial Photoshop "Efek Foto Booth"

Buka dokumen baru  ukuran 4 inch x 20 inch .. kalo centimeter terlalu kecil soalnya.. :)
ini penampakan dokumen baru nya :
Buka dokumen foto yang mau di pake.. saya pake foto Krisdayanti ..
Pilih salah satu foto Krisdayanti atau foto yang mau dipake lalu crop ukuran 4 inch x 5 inch.. untuk lebih jelasnya liat gambar aja deh yah..
ukuran dokumen kan 4 inch x 20 inch.. saya crop 4 inch x 5 inch biar nanti pas buat 4 foto.. ngerti kan yah ? kalo gak ngerti silahkan konsultasi ke Ki Joko Bodo .. hehehe..
sekarang aplikasikan crop tool tadi ke dalam gambar.. Drag ujung kanan atas gambar ke bawah kiri gambar .. Crop udah sesuai ukuran 4 inch x 5 inch dan 72 pixel
sekarang masukan gambar kedalam dokumen baru tadi.. dengan cara men drag ( klik > tahan > geser ) 
TIPS : cara menghafal drag .. setiap mau tidur ucapkan klik > tahan > geser sebanyak 5 kali.. hehehe..
Perlakukan setiap foto sama.. supaya tidak sirik-sirikan..Crop foto yang lain lalu drag ke dalam dokumen baru.
Atur gambar sehingga berjejer  ke bawah…
sekarang kita beri border setiap foto nya..
Klik kanan layer 1 > blending option , lalu pilih stroke
kalo udah sesuai pilih Ok.. oia.. warna nya bebas yah..
supaya blending layer 1 sama dengan layer yang lain.. kita copy paste aja layer style nya..
Klik kanan layer 1 > copy layer style
Aplikasikan ke layer 2.. Klik kanan layer 2 > paste layer style
begitu selanjut nya sampe ke empat foto memiliki border yang sama
Sekarang kita memiliki 4 layer / 4 foto dengan efek yang sama..
Gabungkan semua layer dengan menekan CTRL + E dimulai dari yang paling atas..
Sekarang tinggal layer background yang isinya gambar hasil Merger / gabung..
Buat dokumen baru dengan ukuran 15 x 20 Inch dan 72 Pixel
Drag foto yang tadi di edit ke dalam dokumen baru..
Atur sehingga berada ditengah..
Supaya fotonya jadi bergelombang, Klik Filter > Distort > Shear
Ini hasil pembengkokan ..
Sekarang putar gambar nya dengan move tool atau Klik Edit > transform > rotate
supaya keliatan realistis..kita beri bayangan ..
Buat layer baru di bawah layer 1 dan diatas layer background  dan di atas Buat bayangan dengan brush tool warna hitam,
Kurangi opacity nya menjadi 50%
Supaya makin seru dan realistik.. kita beri highlight putih di foto nya.
Buat layer baru di paling atas.. Klik layer > new layer.
gunakan Brush warna putih untuk menghighlight bagian foto yang kira-kira perlu aja..
Ubah opacity nya jadi 75 %
masih keliatan brush putih nya di luar foto .. supaya gak keliatan kita join layer highlight (brush putih) dengan foto..
caranya..
Sambil menekan tombol ALT di keyboard , sorot cursor mouse ke garis diantara layer highlight brush putih dan layer foto sampe cursor mouse nya keliatan gambar dua bulatan.. lalu Klik..
Hasilnya :
Gampang kan ?
Selamat mencobaaa… !!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Alat dan perlengkapan Fotografi

KAMERA
Dibagi dalam beberapa jenis antara lain:
a.       Manual SLR
b.       Automatic SLR (ada auto focus tapi menggunakan baterai)
c.       Basic Compact
d.       Advanced Compact
e.       Waterproof Camera (kamera yang bisa dipakai didalam air hanya sampai kedalaman 5 meter).
f.        Underwater Camera(kamera yang bisa dipakai didalam air sampai kedalaman diatas 5 meter dan di lengkapi dengan Flas).
g.       Wide-View Camera
h.       Anoramic Camera
i.        Large Format Camera
j.        Kamera ilusi ( kamera yang dapat menangkap mahluk halus)

Ragam Jenis Kamera
a.       Menurut cara bidiknya
            View Finder Camera ( Range Finder Camera ) atau biasa disebut dengan lamera poket / instamatic.Single Lens Reflex ( SLR ), Twin Lens Reflex ( TLR ), View Camera.
b.       Menurut Format Filmnya
                  Ukuran 135 mm ( Roll Film )
                  Ukuran 120 mm / 220 mm ( Roll Film )
                  Ukuran 4 x 5 inch ( Sheet Film )
                  Ukuran 8 x 10 inch ( Sheet Film )
c.       Menurut ukuran gambarnya
                  Kamera 35 mm = 24 x 36 mm
                  Kamera Larga Format = 6 x 4.5 inch dan 8 x 10 inch
                  Kamera medium format = 6 x 4,5 cm ; 6 x 6 cm ; 6 x 7 cm ; 6 x 9 cm ; 6 x 12 cm

LENSA
Dibagi dalam beberapa jenis antara lain:
a.       Lensa Fix ( Focal Length Tetap )
Standart lens / Normal lens ( Focal Lengthnya 50 mm)
Wide Angle lens ( Focal lengthnya dibawah 50mm ) mempunyai cakupan yang besar/luas.
Long Focus Lens / Tele lens ( Focal lengthnya diatas 50 mm).
b.       Zoom Lens (Focal Length Variabel)
Lensa yang dapat berubah dari zoom lens ke wide lens / tele lens.
c.       Wide Angle Zoom ( 21-35 mm )
d.       Telephoto Zoom ( diatas 50 mm dari 75 mm dst )
e.       Lensa Spesial
Macro Lens
Telephoto Lens
Feace Eye
Shift Lens
f.    Mirror Lens
Flas, Light Meter ( eksposur meter, cara mengukur cahaya)
Filter ( Filter koreksi dan filter kreatif )
g.   Assesori ( alat penunjang kamera )
KLASIFIKASI LENSA 35 MM
Focal Length Tetap disebut Fix Lens
Focal Length Variabel disebut Zoom Lens

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sejarah Fotografi

Foto pertama dibuat pada tahun 1826 selama 8 jam. Louis Jacques mande Daquerre merupakan bapak fotografi dunia (1837). Kamera Obcura merupakan kamera yang pertama kali yang dipakai untuk menggambar kemudian memotret. Kamera Kodak (Eastmant Kodak) pertama kali ditemukan oleh Snapshooter 1888 di Amerika. Konstribusi fotografi ke dunia film pertama kali di pelopori oleh Eadward Muybridge. Flas atau lampu kilat pertama kali ditemukan oleh Harold E. Edgerton pada tahun 1938.Memotret benda-benda mati disebut dengan still life. Penemu negative film John Hendri Fox Talbot dari inggris. Negatif film tersebut di buat selama 40 detik dibawah terik matahari.

Usaha pertama yang berhasil dalam menangkap santiran penglihatan dilakukan di Perancis dalam tahun 1830 oleh Nicephore Niepce, seorang penemu, dan Louis J.M. Daguerre, seorang perancang panggung. Sebenarnya Niepcelah orang yang berkehormatan membuat foto pertama di dunia. Tetapi Daguerre adalah orang yang memulai fotografi dengan cara mengenakan uap air raksa pada pelat tembaga peka untuk memunculkan santiran yang jauh lebih tajam daripada yang pernah dapat dibuat orang sebelumnya. Meskipun tidak ada kopi yang dapat dibuat dari gambar itu, daguerreotipe sangatlah menguntungkan dan menjadikan penemunya kaya.

Pada waktu yang sama seorang Inggris, Fox Talbot, sedang membuat “film” temuannya berupa kertas berlapis perak klorida. Hasilnya adalah negatif kertas yang dapat mereproduksi banyak cetakan dengan menekankannya pada kertas peka dan membiarkannya tertembus oleh cahaya matahari.

Dalam foto yang dibuat pada tahun 1845 ini Fox Talbot di muka studio laboratoriumnya memamerkan keampuhan proses kertas penemuannya ini dapat (dari kiri) menurun lukisan, memotret orang duduk, mencetak pelat pada rak dalam cahaya matahari dan memtoto patung.

Daguerreotipe dan negatif kertas Talbot dilupakan orang menjelang tahun 1860 setelah diperkenalkannya film dari pelat kaca yang diolah secara kimia. Kaca merupakan dasar yang baik sekali untuk emulsi kimia peka sebab benar-benar tembus pandang dan tidak menghalangi lewatnya cahaya, sehingga memungkinkan cetakan yang terang dan tajam. Masalah melekatkan emulsi ke kaca dipecahkan oleh seorang Inggris, Scott Archer, tahun 1851. la menggunakan zat cair lengket yang disebut kolodium. Pelat basahnya harus disiapkan, disinari dan dicuci di tempat, sebelum emulsi pekanya mengering. Proses ini repot, tetapi cukup baik sehingga para pemotret bersemangat untuk membawa perlengkapan yang berat ke seluruh penjuru dunia. Dua orang pelopor semacam itu adalah William H. Jackson, yang memotret Daerah Barat Amerika, dan seorang Inggris, Roger Fenton, pemotret perang zaman dahulu.

Percobaan yang penuh perjuangan gigih dengan potret pelat basah berakhir dalam 1876 dengan tibanya pelat kering - kaca persegi seperti sebelumnya, tetapi kali ini emulsi pekanya ditahan oleh lapisan gelatin yang cepat kering. Formula gelatin yang pertama dikernbangkan pada tahun 1871 oleh seorang dokter Inggris, Richard L. Maddox. Kecuali pelat dapat disiapkan sebelumnya, gelatin itu sendiri meningkatkan kepekaannya sampai 60 kali lebih cepat daripada pelat basah yang dahulu. Sekarang, untuk pertama kalinya, aksi dapat “dihentikan” dengan waktu pencahayaan yang cepat. Pelat baru itu segera rnenimbulkan perubahan dalarn model kamera. Sampai waktu itu, foto dibuat dengan memindahkan tutup lensa dari kamera, sebab pencahayaan diukur berdetik atau bermenit; dan “film”nya sangat lambat sehingga tidak menangkap bayangan jari pemotret. Sekarang, dengan adanya pelat yang lebih cepat, penutup mekanis yang rumit dibutuhkan untuk memasukkan sekilas cahaya melalui lensa. Foto aksi baru yang dramatis segera menyusul. Eadweard Muybridge membuat telaah vital tentang lokomosi, mengurangi pencahayaan sampai sepersekian detik. Gambar-gambar yang dibuatnya memungkinkan orang melihat pertama kali bagaimana mereka sebenarnya bergerak.
Penemuan film gulung dan kotak kamera jinjingan yang mudah dipergunakan membuka bidang fotografi bagi amatir. Seorang bernama George Eastman merupakan tenaga inti dalam pembaruan yang mencolok ini. Sebagai seorang pengusaha pelat kering di Rochester, New York, Eastman mulai mempersoalkan mengapa pelat kaca yang mudah pecah dan berat tidak dapat diganti dengan sesuatu yang lebih baik. Bukankah kaca hanyalah alas emulsi? Mengapa tidak menggunakan bahan yang lentur, sesuatu yang dapat digulung pada suatu torak dan ditaruh dalam kamera sedemikian rupa, sehingga satu rangka setiap kali dapat dicahayai? Dalam tahun 1889, Henry M. Reichenbach, seorang karyawan Eastman sudah menyempurnakan alas emulsi serupa itu, terbuat dari campuran nitroselulosa dan alkohol kayu. Penemuan tersebut ternyata sedemikian berhasil sehingga digunakan di seluruh dunia sampai tahun 1930-an - ketika suatu bahan yang tidak begitu mudah terbakar, selulosa asetat, menggantikannya. Sementara itu, Eastman menyempurnakan gulungan film dan kame­ra yang menampungnya - Kodak. Segala sesuatu yang terdapat pada Kodak pertama ini unik, termasuk namanya, yang dikarang oleh Eastman. Kodak yang merupakan kesederhanaan yang unggul memperpendek proses fotografi menjadi dua langkah mudah: melihat benda melalui pengintai dan memijat pemetik. Kameranya kecil dan enteng; lensanya yang berpumpun tetap dapat menangkap segala sesuatu dengan jelas dalam jarak tiga meter. Film dipasang di pabrik dan sesudah 100 kali pemotretan kamera dikirim ke Eastman Company, tempat film itu dicuci, dicetak dan dikembalikan bersama kamera yang sudah diisi lagi. Kodak itu menggemparkan - berjuta juta dijual di seluruh dunia: Semboyan Eastman “Anda memencet tombol, selanjutnya serahkan kepada kami”, menjadi pemeo internasional, sehingga bahkan muncul dalam operet Gilbert dan Sullivan, Utopia, Unlimited, dalam tahun 1893.

Kodak asli yang mekanisme dalamnya dikeluarkan di atas ini ideal untuk film gulung yang baru ditemukan. Film ini dapat digunakan untuk 100 foto; rangka baru dapat ditempatkan ke posisinya dengan putaran tangan sesudah setiap pencahayaan. Penutup bundar menghilangkan pinggir foto yang cenderung menjadi kabur. Di sebelah kanan, George Eastman, di atas kapal, membidikkan penemuan barunya sementara seorang kawan memotretnya dengan Kodak lain.

Kodak mengabadikan hampir setiap pemandangan, seperti terlihat dalam foto-foto dari tahun 1890 ini. Wisatawan memperlengkapi dirinya dengan Kodak dan menjepret apa saja sementara penduduk asli memotret wisatawan. Di mana-mana orang menangkap pada film apa yang dilihat matanya.

Cukup mengejutkan bahwa beberapa karya telah diciptakan berwarna sejak seabad yang lampau. Pada waktu itu James Clerk Maxwell dari Skotlandia mendemonstrasikan bahwa foto berwarna dapat dibuat dengan memecah suatu benda menjadi tiga warna utama - merah, hijau dan biru - dengan penapis. Sayang bahwa sistemnya membutuhkan tiga foto tersendiri yang masing-masing mengungkap satu warna. Baru pada tahun 1904 orang menemukan suatu sistem warna yang terandalkan, dan hanya menggunakan satu kamera. Ini tercapai di Perancis oleh Lumiere bersaudara dengan proses yang mereka sebut autokrom. Rahasianya adalah di dalam “film” mereka berupa suatu pelat kaca yang dilapisi butir mikroskopik tepung, yang masing-masing diwarnai merah, hijau atau biru. Gagasan memasukkan partikel warna yang berlain-lainan ke dalam film itu sendiri masih tetap diikuti orang sampai zaman sekarang ini.

Warna pada awal mulanya dihasilkan dari foto ubin keramik di atas ini dibuat oleh saudara sepupu Nicephore Niepce dalam ta­hun 1867. “Film”-nya adalah suatu pelat perak yang dipekakan can menjadi berwarna tertentu di bawah pengaruh cahaya matahari.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS